Bojonegoro, 06/02/2023. Sejak awal semester 2 ini, SLB Negeri Sumbang Bojonegoro membuka kembali kelas terapi untuk anak-anak berkebutuhan khusus (ABK). Ibu Istijani, M.Pd selaku kepala sekolah menjelaskan bahwa kegiatan terapi ini sangat diperlukan untuk anak-anak berkebutuhan khusus karena terapi merupakan pelayanan yang diberikan pada anak berkebutuhan khusus guna mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinya. Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda sehingga perlu dilakukan layanan agar kemampuan yang dimiliki bisa dioptimalkan. Dianthus Marthania (Bu Nia) selaku koordinator terapi menjelaskan bahwa terapi di SLB Negeri Sumbang Bojonegoro ini untuk peserta didik dengan berbagai kekhususan dan diberikan terapi sesuai dengan kekhususan tersebut.  

Untuk peserta didik dengan:

1. Hambatan pengelihatan (Tunanetra) akan diberikan terapi Orientasi Mobilitas (OM) dan baca tulis Braille. 
2. Hambatan pendengaran (Tunarungu) akan diberikan terapi wicara dan CaLisTung
3. Hambatan berfikir (Tunagrahita) akan diberikan terapi binadiri dan CaLisTung
4. Hambatan motorik (Tunadaksa), Hambatan motorik + hambatan berfikir akan diberikan terapi motorik, binadiri, dan CaLisTung
5. Hambatan perilaku, kominakasi, dan interaksi sosial (Autis), diberikan terapi perilaku, terapi pemusatan perhatian, interaksi sosial dan CaLisTung

Namun, Bu Nia juga menjelaskan bahwa terapi-terapi tersebut juga disesuaikan dengan kebutuhan anak berdasarkan hasil asesmen dan identifikasi. 

Di SLB Negeri Sumbang ini, tenaga terapis merupakan dewan guru sejumlah 9 orang dan hampir semua memiliki kualifikasi pendidikan S1 PLB (Pendidikan Luar Biasa) dan juga sudah berkecimpung didunia PLB lebih dari 7 tahun. 

Terapi dibuka setiap hari Senin sampai Jum'at setelah pulang sekolah. Setiap anak berkebutuhan khusus, memerlukan waktu 1 jam untuk sekali terapi. Sejauh ini ada 12 anak berkebutuhan khusus yang mengikuti terapi. 

Menurut Bu Nia, kegiatan terapi masih belum ada kendala, namun bu Nia berharap, orangtua dan terapis harus bekerjasama dengan baik untuk hasil terapi yang lebih baik.

"Harapannya semoga anak berkebutuhan khusus yang mengikuti terapis akan mengalami peningkatan/kemjuan dalam aspek akademis maupun non akademis serta ada perubahan perilaku ke arah yang lebih baik (perilaku positif), selain itu perlu dukungan dari semua pihak baik itu kepala sekolah, dewan guru, tenaga administrasi, komite sekolah, peserta didik berkebutuhan khusus, dan wali murid agar program terapi/pengembangan diri berjalan dengan lancar, dan dapat terlaksana dengan baik ," tutur bu Nia. Bu Nia dan seluruh terapis juga berharap, nantinya kegiatan terapi di SLB Negeri Sumbang ini dapat menangani/melayani terapi ABK bukan hanya dari peserta didik SLB Negeri Sumbang Bojonegoro, namun juga berasal dari peserta didik lain/ABK yang belum bersekolah agar anak dapat terarah dan dapat dioptimalkan tumbuh kembangnya mulai sejak dini. 

Mari bapak ibu, yang ingin menerapikan putra-putrinya atau ingin berkonsultasi terkait putra-putrinya yang memiliki kebutuhan khusus bisa menghubungi bu Nia (08563475551) atau langsung datang ke SLB Negeri Sumbang Bojonegoro, Jl. Pattimura No. 28 Kel. Sumbang Kec./Kab. Bojonegoro.